Senin, 25 April 2016

Ketika Nabi Muhammad Membelah Bulan!

Loading...
KajianLagi - Bulan Pernah Terbelah ? wow mana mungkin, hal ini adalah kejadian tidak mungkin terjadi bagi orang orang yang berpikir mengedepankan logika dan ilmu pengetahuan.  Membelah bulan adalah mukjizat nabi Muhamamd yang fenomenal. Bagi orang orang yang tidak berimanan Kejadian ini adalah kejadian mustahil dan tahayul
Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW begitu gencar melakukan dakwah bersama para sahabatnya sehingga pemeluk Islam kian bertambah. Melihat hal ini, orang-orang kafir Quraisy merasa sangat marah. Mereka berusaha membuat orang-orang di sekitar Nabi menjadi lemah keimanannya dengan beragam cara. Mereka terus menantang Nabi Muhammad dengan berbagai keinginan yang tak masuk akal.

Ketika Nabi Muhammad Membelah Bulan!


Dalam Bukhari dan Muslim diriwayatkan bahwa sebelum Rasullulah saw hijrah, saat Nabi Melakukan Tawaf yang diiukti para sahabatnya yang semakin banyak. Berkumpulah tokoh-tokoh kafir Quraisy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughorah dan Al ‘Ash bin Qail, mereka meminta kepada Rasulullah untuk Membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar benar seorang nabi, maka belalah bulan menjadi dua!”

Rasulullah saw berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam Jika Aku sanggup melakukannya? Seperti pada kisah-kisah Nabi terdahulu, Allah Yang Maha Kuasa kemudian memberikan mukjizat kepada Nabi Muhammad untuk membelah bulan yang kala itu bersinar sangat besar. Beliau berdzikir dan meminta pertolongan pada Allah, Rasulullah  kemudian dengan telunjuknya beliau menggaris bulan menjadi dua bagian. Setengah bagian beliau letakan di atas gunung, sedang yang satu lagi diletakannya di atas gunung lain.  Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya.   Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah saw berkata, “Hai fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan bersaksilah kamu”
Orang kafir itupun hanya bisa takjub dengan mata terbelalak. Mereka sama sekali tak percaya dengan kejadian yang dilihatnya. "Ini Sihir!!!, Ya ini Sihir !!!" ujar beberapa orang di antara mereka.
Pagi hari Makkah menjadi gempar. Semua orang membicarakan fenomena ajaib yang terjadi tadi malam. Di saat muslimin membicarakan keindahan dari fenomena itu, orang-orang kafir Quraisy justru masih tetap tidak percaya.  Mereka menganggap jika peristiwa yang tadi malam terjadi adalah sihir dan tipuan mata belaka. Beberapa orang di antara kafir Quraisy itu kemudian berkata, “Yang terjadi tadi malam hanyalah sihir. Sedangkan sihir pasti tidak akan sampai jauh pengaruhnya. Kita harus tanyakan pada para musafir yang datang hari ini. Apakah peristiwa bulan terbelah semalam juga mereka lihat atau tidak”.
Orang Orang Quraisy kemudian segera menuju batas kota Makkah untuk menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Setalah sekian lama menunggu para musafir pun kemudian datang. Orang-orang kafir Quraisy yang semenjak tadi menunggu kemudian langsung bergumul, mendekati mereka untuk bertanya perihal peristiwa bulan terbelah yang terjadi tadi malam. Apakah mereka juga menyaksikannya tadi malam. Ternyata para musafir itu pun mengaku jika semalam mereka juga melihat bulan yang terbelah menjadi dua bagian dan saling menjauh masing masingnya kemudian bersatu kembali.

Namun, meski kafir Quraisy itu sudah mendengarkan kesaksian para musafir, mereka tetap saja tidak percaya. Mereka malah mengatakan jika sihir Nabi Muhamad telah mencapai dunia. Karena bagi mereka, tak mungkin Nabi Muhammad membelah bulan dengan mudahnya menggunakan telunjuk. kafir Quraisy itu telah terkunci mata hatinya, sehingga meski sudah melihat sesuatu yang benar-benar nyata mereka saksikan sendiri, mereka tetap saja berpaling dan mengingkarinya.
Peristiwa ini tercatat jelas di Al Quran yaitu
Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus". Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya (QS. 55 : 1 – 3)

Kebenaran Bulan terbelah Menjadi Dua

Meneliti kebenaran terbelah nya bulan dengan sudut pandang ilmu pengetahuan khususnya astronomi, peristiwa bulan terbelah sampai saat ini belum terbukti kebenarannya. Foto Rima Ariadaeus dijadikan klaim  untuk membuktikan bahwa bulan pernah terbelah adalah sangat lemah dan tidak bisa dijadikan bukti yang kuat untuk terbelah nya bulan secara keselurahan karena Rima Ariadaeus adalah salah satu contoh dari sekian banyak rille linear yang terdapat di permukaan bulan.
Sumber Gambar : laotramitad.org

Ada dua pendapat dalam menyikapi Rima Ariadaeus yang pertama Rima Ariadaues ini terbentuk ketika bagian dari kerak bulan tenggelam diantara dua jalur patahan paralel saat aktifitas vulkanik di bulan masih berlangsung. Pendapat kedua mengatakan bahwa Rima Ariadaeus terbentuk setelah peristiwa tumbukan dari benda langit yang cukup besar(asteroid). Tidak diterimanya Rima Ariadaeus untuk dijadikan bukti bahwa bulan pernah terbelah dalam skala mayor adalah panjang Rima Ariadaeus hanya sepanjang 300 kilometer sedang diameter ekuator permukaan bulan mencapai 1.738,14 kilometer.

Foto Rima Ariadaeus yang di klaim sebagai bukti patahan saat bulan terbelah. Sumber Gambar : Nasa.gov
Dilihat dari mekanisme fisis bahwa bulan pernah terbelah juga sangat sulit untuk dijelaskan. Apabila memang bulan pernah terbelah akibat efek dari pasang surut planet maupun bintang induk nya, bulan tidak mungkin dapat bersatu kembali hingga seperti saat ini. Ada suatu jarak minimum dari planet atau bintang induk yang bila dilampaui akan menyebabkan benda yang mengorbitnya akan pecah.  Batas minimum yang disebutkan dikenal sebagai Limit Roche (Roche adalah Seorang ahli matematika dari Prancis),  dimana angka dari Limit Roche sangat bergantung dengan ukuran benda langit dan kekuatan benda langit untuk menahan gaya.
Bumi sebagai planet dan bulan sebagai Satelit alam yang mengorbitnya, bulan memiliki limit Roche sejauh 18.261 kilometer. Jikalau bulan memang pernah terbelah atau pecah maka setidak nya dalam beberapa tahun ini  bulan setidaknya pernah mencapai jarak lebih dekat dengan bumi kita lebih kecil dari angka 18.000 kilometer. Namunternyata, jarak bulan dengan bumi hingga saat ini masih berada pada jarak yang amat sangat jauh dari limit roche yaitu 384.000 kilometer sehingga dapat disimpulkan bahwa menurut ilmu pengetahuan bulan tidak pernah terbelah menjadi dua dalam waktu dekat ini.

Dalam Kasus seperti ini Terbelahnya bulan tidak bisa dilihat dari sudut pandang Logika atau Ilmu pengetahuan, karena apabila suati peristiwa atau kejadian apabila bisa dibuktikan secara Ilmu Pengetahuan dan Logika maka itu bukan dinamakan Mukjizat. Terbelah nya bulan merupakan salah satu contoh dari Mukjizat yang di berikan pada Nabi Muhammad SAW yang memang secara ilmu pengetahuan belum bisa bahkan tidak bisa dibuktikan karena itu merupakan salah satu bukti tanda-tanda Kebesaran Nya. Seperti mukjizat yang diberikan pada Nabi Ibrahim dimana ia tak mempan dibakar api dan Musa yang dapat membelah lautan merupakan salah satu dari sekian banyak contoh mukjizat yang pernah terjadi dimana tidak dapat dijelaskan melalui akal maupun pikiran. Sebagai wujud salah satu Iman kepada Rasul, maka sepatut nya kita meyakini bahwa pada masa Rasulullah SAW bulan pernah terbelah sebagaimana Ayat Alquran dan hadist diatas yang telah disebutkan diatas. Mukjizat merupakan salah satu tanda kebesaranNya namun bukan berarti mukjizat harus dapat dijelaskan menggunakan akal maupun pikiran manusia. Wallahu a’alam.