Loading...
KajianLagi - Tidak
semua pernikahan berjalan seperti angan-angan pasangan pengantin baru,
atau selayaknya pernikahan impian. Dimana setelah menikah pasangan suami
istri akan tinggal bersama di sebuah rumah mungil nan indah, menunggu
anak-anak mereka lahir kedunia. Terkadang pikiran indah seperti itu
mendadak musnah, setelah suami memutuskan istrinya untuk tinggal bersama
orangtuanya terlebih dahulu untuk sementara waktu atau dalam waktu yang
tidak bisa ditentukan. Meski Halal, Namun 8 Makanan Ini Dapat Bahayakan Kesehatanmu
serumah dengan mertua |
Alasannya
memang bermacam-macam, ada karena secara mental belum siap berpisah
sama keluarga, atau belum punya rumah sendiri, bisa jadi karena suami
langsung tugas keluar kota dan istri dititipkan orangtuanya, atau memang
niatannya suami ingin mengurus orangtuanya. Namun terkadang istri tidak
nyaman oleh satu dan lain hal. Bisa jadi karena tidak cocok pemikiran,
adaptasi masih kurang, campurtangan berlebih mertua atas urusan
rumahtangga, sampai keinginan untuk mandiri. Untuk Para Suami, Jangan Galau! Ini Solusi Ala Rasulullah Saat Istrimu Haid
Hingga
hal semacam ini sering menimbulkan konfik yang terkadang sampai
berkepanjangan. Namun sebenarnya dalam Islam, bolehkan istri menolak
tinggal dirumah mertua? Islam memang secara khusus tidak membahas
masalah ini, karena ini hanya sebagai hal komunikasi yang apik dari
kedua belah pihak. Jika semuanya tak ada masalah, pahala untuk mereka
semua. Karena merawat orangtua, patuh pada suami menjadikan keluarga
yang sakinah. Semuanya saling menjaga, menghormati dan menyayangi.
Namun
jika sebaliknya, konfik yang terus menerus terjadi antara mereka
membuat semua pihak tidak nyaman, terutama istri dan orangtua, maka
sebagai suami tentu tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Sebaiknya
memang antara suami dan istri menyelesaikan masalah ini dengan duduk
bersama memecahkan masalah yang mengganggu kenyamanan. Akan tetapi jika
memang benar-benar istri tidak sanggup lagi untuk tinggal serumah
dengan mertua, bolehkah istri menolak tinggal dirumah mertua?
Tentu
saja boleh jika semua pihak saling ridha, kepindahan itu tidak
menimbulkan mudharat atau bahaya pada orang tua. Karena jika suami hanya
ingin menuruti istri saja tapi harus korban orangtua, sedang jika suami
‘menzhaimi’ istri dengan sama sekali tidak menghiraukan pendapat,
perasaan atau keinginannya karena menganggap menganggap ridha orangtua
itu utama tanpa menggubris ‘derita’ istri.
Suami, pada dasarnya
suami mempunyai kewajiban memberikan makanan, pakaian dan perumahan yang
layak bagi keluarga. Dan sejak diucapkan ijab Kabul, tanggungjawab
istri beralih dari orangtua atau wali ke suami. Sepanjang tidak
bermaksiat kepada Allah SWT sebisa mungkin segala ucapannya dipatuhi,
termasuk keinginan untuk merawat atau masih ingin tinggal dengan
orangtua karena berbagai alasan termasuk masalah ekonomi.
Jika
Istri tetap menolak untuk tingga bersama mertua, sedapat mungkin tugas
suami untuk membimbing sekaligus melunakkan sikap istri juga
orangtuanya, sudah harus bijak mengambil sikap, bukan condong pada salah
satunya tanpa pemikiran yang matang. Sebisa mungkin pengaruh buruk yang
bisa membuat istri ‘membangkang perintah atau ucapan suami
diminimalisasi baik pengaruh dari keluarga besar maupun dari luar,
demikian Syekh Ibnu Utsaimin.
Dengan kepala dingin dan
penuh kasih sayang sebaiknya suami bisa menyeesaikan permasalahan ini
dengan mengambil jalan tengah. Jika mengaami jalan buntu syekh Ibnu
Utsaimin menyarankan agar dipisah tempat tinggal antara istri dan
mertua, dengan catatan dilarang memutus silaturahmi atara istri dan
keluarga mertua. Sebisa mungkin dicarikan tempat tinggal yang berdekatan
agar tetap menjaga orangtua.
Dalam Kompilasi Hukum
Islam pasal 81 bahkan menyebutkan kewajiban suami adalah menyediakan
tempat tinggal yang layak bagi keluarga dan keperluan didalam
rumahtangga tersebut. Win-win solution memang sebaiknya diambil langkah
oleh suami. Karena saat saat ada pertanyaan bolehkah istri menolak
tingga dirumah orangtua memang jawabannya boleh, merujuk pada pendapat
ibnu Ustaimin dan KHI. Namun memang peru diingat, jika merawat orangtua
memang menjadi kewajiban anak, apalagaia orangtua tunggal yang hidup
sendiri. Bijak untuk berikan ‘jawaban’ terbaik adalah membuktikan jadi
suami teladan bagi keluarga.
#KonflikMertuaMenantu #MertuaMenantu