Rabu, 22 Juni 2016

Sepuluh Alasan Mengapa Tidak Boleh Meninggalkan Shalat

Loading...
Shalat termasuk ibadah yang wajib dilakukan oleh semua muslim setiap waktu. Berbeda dengan puasa yang dengan alasan tertentu kita bisa meninggalkan dan menggantinya di lain hari, dalam shalat tidak ada keringanan tersebut. Tidak ada satu alasanpun yang membuat kita bisa bisa meninggalkan shalat. Jika tidak mampu berdiri, bisa sambil duduk, berbaring, maupun dengan isyarat. Pernahkah Anda berpikir, kenapa shalat begitu penting hingga kita tidak boleh meninggalkannya?

Jika selama ini Anda merasa belum memahami akan pentingnya shalat, sebaiknya simak sepuluh alasan mengapa kita tidak boleh meninggalkan shalat, berikut ini :

1.    Shalat adalah Tiang agamamu

Tiang adalah hal yang sangat penting, karena berfungsi sebagai penopang atau penyangga. Nah, jika shaat adalah tiang agamamu, maka sudah seharusnya kita menguatkannya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kepala segala urusan adalah Islam, dan tiangnya adalah shalat, sementara puncaknya adalah jihad.” (HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, shahih)

2.    Shalat termasuk Rukun Islam Kedua

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam dibangun di atas lima pondasi, bersaksi bahwa tiada Rabb selain Allah dan Muhammad sebagai utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji, serta berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR Al Bukhari dan Muslim)

3.    Shalat merupakan amal yang pertama kali dihisab/dihitung

Shalat merupakan amalan yang akan dihisab pertama kali di hari perhitungan dan shalat menjadi tolak ukur seluruh amalan kita.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Amal pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya dan jika sholatnya rusak maka rusaklah seluruh amalnya (HR Thabrani).

4.    Shalat merupakan pembeda antara orang kufur dan syirik

Rasulullah SAW. bersabda: “Pemisah antara seseorang dengan kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim).

5.    Shalat merupakan Wasiat Terakhir Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Ummul Mu’minin Ummu Salamah, berkata, “Wasiat yang terakhir kali disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah shalat, shalat, dan budak-budak yang kalian miliki.” Sehingga Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyembunyikannya di dalam dada dan tidak beliau sebarluaskan melaluinya. (HR Ahmad)
Buku yang pas banget untuk mengajarkan anak shalat

6.    Allah sendiri yang memerintahkan shalat tanpa perantara

Berbeda dengan ibadah lainnya, seperti : puasa, zakat, haji dan lainnya yang diwajibkan kepada umat muslim dengan perantara Malaikat Jibril. Shalat termasuk satu ibadah yang Allah sendiri yang memerintahkan alias tanpa perantara Malaikat Jibril. Hal itu terjadi pada peristiwa isro’mi’raj dimana Nabi Muhammad Saw sendiri melakukan perjalanan ke langit ke tujuh, di sidratul muntaha.
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Kemudian ia membawaku ke Sidratul Muntaha. Tiba-tiba aku melihat dedaunnya yang laksana telinga gajah dan buah-buahnya seperti mutiara.”
Beliau melanjutkan, “Maka tatkala ia tertutup berkat perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, ia (Sidratul Muntaha) pun berubah dan tidak satu pun makhluk Allah yang dapat menggambarkan keindahannya. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadaku dan Dia mewajibkan lima puluh shalat dalam sehari semalam kepadaku…. (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, “Aku lalu kembali dengan membawa kewajiban itu hingga kulewati Nabi Musa ‘Alaihis Salam, kemudian ia (Musa ‘Alaihis Salam) berkata kepadaku, ‘Apa yang diwajibkan Allah atas umatmu?’
Aku menjawab, ‘Dia mewajibkan lima puluh kali shalat (dalam sehari semalam).’
Musa ‘Alaihis Salam berkata, ‘Kembalilah kepada Rabb-mu dan mintalah keringanan kepada-Nya, karena umatmu tidak akan mampu melaksanakan hal yang demikian itu.’
Maka aku pun kembali menghadap Allah, lalu Dia memberi keringanan kepadaku dengan menghapuskan lima kali shalat…’
Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘dan aku terus kembali menghadap Allah dan turun kepada Nabi Musa ‘Alaihis Salam hingga Allah berfirman, ‘Wahai Muhammad, itulah shalat lima waktu sehari semalam. Setiap satu shalat bernilai sepuluh kali shalat. Dengan demikian, pahalanya sama dengan lima puluh kali shalat.’” (HR Al Bukhari dan Muslim)

7.    Shalat merupakan ibadah yang terakhir

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tali-tali Islam akan lepas sehelai demi sehelai. Setiap kali sehelai tapi itu lepas, umat manusia akan berpegangan pada tali berikutnya. Yang pertama kali terlepas adalah hukum, dan yang paling terakhir adalah shalat.” (HR Ahmad, shahih)
Disebutkan dalam riwayat lain,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Yang pertama kali dihilangkan dari umat manusia adalah amanat, dan yang tersisa paling akhir adalah shalat. Berapa banyak orang yang mengerjakan shalat tanpa ada kebaikan di dalamnya sama sekali di dalam dirinya.” (HR Ath Thabrani)

8.    Orang yang shalat disebut orang yang beruntung oleh Allah SWT

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Al Mu’minun ayat 1-9:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.” (Q.S. Al-Mu'minun:1-9)

9.    Allah memerintahkan kita untuk memelihara shalat

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Thaha 132:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”(Q.S. Thaha:132)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain
"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'." (Q.S. Al-Baqarah:238)

10.    Allah memuji orang yang mengerjakan shalat

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al Quran Surat Maryam ayat 54-55:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh keluarganya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.” (Q.S. Maryam:54-55)
Setelah memahami Sepuluh Alasan Mengapa Tidak Boleh Meninggalkan Shalat diatas, masihkah kita berani mengabaikan shalat, apalagi menempatkannya sebagai sesuatu yang tidak penting? Semoga kita dan keluarga termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga shalat dan  diringankan untuk mengerjakan shalat. Amiin YRA.