Loading...
Tidak disangkal jika manusia itu tiadak luput dengan dosa. Setiap langkah selalu dihubungkan dengan pahala dan dosa. Dalam lingkar ini, yang bisa dilakukan manusia adalah menghindari sebisa mungkin hal-hal kecil apalagi besar yang bisa berujung dengan dosa, dan meningkatkan diri dengan hal-hal yang bisa menguntungkan meraup pahala, membersihkan dosa. Namun adakah dosa-dosa yang langsung dibalas Allah didunia?
1. Perbuatan Zina
Perbuatan ini memang merupakan salah satu perbuatan yang dibenci Allah. Pelaku zina akan mendapatkan dua balasan dosa, yakni didunia, seperti hukuman cambuk (di Indonesia, sudah dilaksanakan di Aceh), dan diakherat juga akan mendapat siksa.
Selain itu pelaku zina mempunyai mempunyai dampak buruk yang lebih mengerikan bisa dilihat secara langsung yang dalam waktu beberapa lama bisa berakibat kematian, yakni terkena penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, yakni HIV AIDS. Hingga tidak bisa dipungkiri lagi inilah sebentuk balasan Allah didunia bagi pelaku dosa zina.
2. Mengurangi Timbangan atau takaran atau menipu dalam jual beli.
Berdagang, adalah satu niaga yang banyak dilakukan oleh muslim. Mencari rezeki yang halal, amat sangat disarankan dalam Islam, namun sayangnya beberapa orang mengabaikan hal tersebut, dan menafikan mengenai cara berdagang yang baik. Hanya cari untung sebanyak-banyaknya tanpa mengindahkan larangan dalam berdagang seperti, mengurangi takaran, timbangan atau berbuat penipuan lainnya.
Orang yang suka menipu dalam berdagang, hukuman langsung yang akan didapat adalah tidak akan dipercaya oleh masyarakat atau pembelinya. Secara otomatis mereka akan menyebarkan kecurangannya pada pembeli lainnya, akibatnya dosa-dosa yang langsung dibalas Allah didunia salah satunya adalah orang yang suka menipu timbangan dalam berdagang.
Rasulullah mengajarkan menjadi pedagang yang jujur dan amanah pada setiap muslim. Jika setiap muslim menginginkan kehidupan akheratnya lebih baik, maka perbaikilah kehidupan dunianya, bukan sebaliknya menghamba kehidupan dunia dengan mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa mengindahkan kerugian yang diderita oleh orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menjadikan akhir zaman sebagai orientasi hidupnya, maka Allah akan jadikan kekayaan ada dalam hatinya, Allah himpun kekuatannya, dan dunia akan menghampirinya, sedang ia tidak menginginkannya, dan (sebaliknya) barangsiapa menjadikan dunia sebagai cita-citanya, Allah jadikan kefakiran ada di depan matanya, Allah cerai beraikan urusannya dan dunia tidak menghampirinya kecuali apa yang sudah Allah takdirkan untuknya.” (HR. At-Tirmidzi : 2465)
3. Suka bergunjing dan fitnah.
Sejak zaman dahulu hingga sekarang, perkara gunjing dan bahkan memfinah oranglain sepertinya tidak pernah berhenti beredar. Ibu-ibu yang asyik mengrupi di depan tukang sayur, atau didepan rumah mereka dengan memperbincangkan keburukan oranglain, ternyata secara tidak sadar mereka itu sebenarnya tengah melakukan dosa yang melebihi dari zina. Hal ini terbukti kisah Rasulullah dalam sebuah kesempatan menasehati Abu Dzar: “Wahai Abu Dzar, hindari dari perlakukan ghibah (menggunjing), karena dosanya lebih berat dari zina”.
Apalagi jika gunjingannya tidak beralasan atau tidak berdasarkan fakta, maka bisa dianggap sebagai fitnah, karena pada dasarnya fitnah merupakan hal yang sangat keji dan menjerumuskan seseorang dalam kehinaan dan kesalahan. Dan bisa dipastikan balasan orang yang suka menggunjing itu nyata, yakni bisa jadi dibenci orang yang digunjing atau difitnahnya, dan menyebabkan rahmat Allah tidak turun pada pelaku ghibah.
4. Mencuri atau mencopet.
Salah satu dosa-dosa yang akan dibalas Allah didunia adalah mencuri (mencopet) atau mengambil sesuatu milik orang lain tanpa izin dan hak. Dalam Islam pencuri dapat dikenakan hukuman langsung, seperti firman Allah:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Maidah: 38)
Dalam hukum positif di Indonesia, potong tangan belum diterapkan di negara ini, namun diganti dengan hukuman penjara dan sanksi social dalam masyarakat.
5. Mengambil Harta anak yatim dalam pengasuhannya.
Meski terkesan banyak yang tidak peduli dengan hal ini, karena pada dasarnya orang yang diserahi anak yatim berikut hartanya adalah orangtua sendiri yakni ibu atau orang terdekatnya, hingga banyak orang yang tidak memantau tentang harta anak yatim ini. Padahal jika orang-orang yang diserahi amanah ini melalainkan bahkan memakan harta tanpa hak dans ecara abtil (bukan untuk kepentingan anak yatim tersebut), maka ancaman Allah adalah nyata:
Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (QS. 4 : 10).
Dosa yang kemudian akan terlihat bagi pemakan secara zalim harta anak yatim itu terlihat dari perut mereka yang membesar, karena banyak makan dengan cara haram dan penyakit dengan mudah mendatanginya.
Demikian hal-hal yang bisa dijadikan renungan untuk para muslim agar berhati-hati menjaga lisan dan perilakunya, karena pada dasarnya setiap tindakan akan berujung pada dosa atau pahala.