Loading...
Mandi
junub atau mandi besar termasuk satu ibadah yang diwajibkan kepada pasangan
suami Istri yang telah berhubungan badan maupun setelah mimpi basah. Mandi
junub berbeda dengan mandi biasa, baik niat maupun tata caranya. Mungkin tak
semua orang mengetahui dengan benar bagaimana sich tata cara mandi yang benar
sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Agar lebih jelasnya, sebaiknya kita balas
secara runut mulai dari alasan diwajibkannya mandi junub, hingga tata caranya
dalam beberapa versi.
Mengapa harus mandi junub?
Syaikh
Dr. Yusuf Qardhawi menjawab dan menjelaskan pertanyaan ini, bahwa mandi adalah
ibadah yang ditetapkan Allah. Ibadah haruslah dikerjakan sesuai syariat-Nya
baik diketahui hikmahnya atau tidak. Beliau mengatakan banyak dokter yang menyatakan
bahwa mandi setelah melakukan hubungan biologis dapat mengembalikan kekuatan
tubuh dan mengembalikan tenaga yang hilang. Mandi sangat bermanfaat bagi tubuh
dan jiwa kita, dan apabila ditinggalkan, maka dapat menimbulkan madharat.
Asal usul Mandi Junub
Mandi
junub berasal dari kata janaba yang berarti sisi atau bagian tertentu. Mandi
junub bisa disebut sebagai mandi besar atau mandi wajib, dimana kita mandi
menggunakan air suci mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke seluruh
tubuh dari mulai ujung rambut hingga ujung kaki. Untuk tujuannya sendiri adalah
menghilangkan jadas besar agar kita bisa suci dan sah melaksanakan ibadah
shalat.
Siapa yang diwajibkan mandi junub?
Ada
beberapa sebab atau alasan mengapa seseorang harus mandi junud, yakni :
- Mengeluarkan air mani, baik sengaja maupun tidak
- Setelah berhubungan badan
- Setelah selesai menstruasi
- Selesai melahirkan/nifas
- Meninggal dunia
Tata cara Mandi Junub yang benar
Tentang
masalah mandi junub ini, ternyata ada beberapa riwayat hadits yang menyebutkan,
yakni : dari Aisyah dan Maimunah binti Al Harits. Kedua wanita ini merupakan
istri nabi, sehingga apa yang mereka sampaikan sudah pasti bisa menjadi
tuntunan bagi kita semua.
Menurut Hadits riwayat Aisyah
Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi
junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian
beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan
jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR.
Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Dari
keterangan hadits diatas, dapat kita rincikan sebagai berikut ini :
1.
Tuangkan air untuk membasuh kedua telapak tangan
2.
Berwudhu seperti wudhu untuk sholat
3.
Ambil sebagian air kemudian menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal
rambut hingga rata
4.
Setelah itu ambil air dan basuh kepala sebanyak tiga kali
5.
Lalu ambil air lagi lalu basuh bagian tubuh menggunakan sabun dan seterusnya
sebagaimana mandi biasa
Menurut Hadits riwayat Maimunah binti Al Harits
Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah
mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu
beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua
kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada
telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau
menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan
air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian
beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu
beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di
tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)
Menurut
Hadit riwayat Maimunah Ra, Rasululah melakukan mandi junub caranya sebagai berikut
:
- Mengambil air dengan tangan kanan kemudian membasuh kemaluan dengan tangan kirinya
- Membersihkan tangan kiri tadi dengan sabun
- Menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata
- Lalu kemudian membasuh kepala dengan air sebanyak 3 kali
- Berwudhu seperti wudhu akan sholat tapi sampai bagian membasuh telinga kanan dan kiri
- Menyiram dan membasuh semua bagian tubuh
- Lalu membasuh kedua kaki
Setelah
membaca dua penjelasan diatas, kira-kira mana yang kita pilih? Tidak perlu
bingung, karena menurut Aisyah Ra atau Maimunah Ibnu Al Harits, semua benar.
Maka dari Dari sinilah kemudian ulama menggabungkan 2 hadits ini maka Tata Cara
Mandi Junub Rasulullah adalah sebagai berikut
- Mengambil air lalu basuh kedua telapak tangan
- Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
- Cuci tangan kiri dengan sabun, setelah bagian ini Rasulullah tidak menyentuh kemaluan lagi untuk dibersihkan
- Menyela bagian rambutnya dengan air (menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata)
- Basuh dan guyur kepala
- Berwudhu lengkap sebagai wudhu akan sholat
- Mengguyur dan mebasuh bagain tubuh secara keseluruhan kecuali kemaluan, kita dilarang untuk memegang Kemaluan.
Begitulah
tata cara mandi junub ala Rasulullah, semoga informasi diatas dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Source
; Kajian Ust. Adi Hidayat