Jumat, 23 Februari 2018

Jangan Lakukan 7 Hal Sepele Ini Saat Punya Hutang/Piutang

Loading...
KajianLagi - Apakah saat ini Anda memiliki hutang/piutang, coba ingat-ingat jangan sampai ada hutang/piutang yang terlupa. Berhutang itu diperbolehkan dalam islam, bahkan ada balasan pahala yang terkira pada seseorang yang memberi pinjaman kepada orang yang membutuhkan.  Tips dan Cara Sederhana Agar Tidak Tergoda Pada Riba
 “Pada malam aku diisra’kan (Mikraj) aku melihat tulisan di atas pintu syurga, ‘Pahala sedekah ialah 10 kali ganda dan pahala memberi hutang ialah 18 kali ganda‘. Aku bertanya Jibril kenapa memberi hutang lebih banyak pahalanya daripada sedekah? Jawabnya, kerana orang yang meminta sedekah dalam keadaan meminta sedangkan dia mempunyai harta. Sedangkan orang yang meminta pinjaman tidak akan meminta pinjaman kecuali kerana sesuatu keperluan” (Hadis Riwayat Ibn Majah dan Baihaqi)
 Meski diperbolehkan berhutang, namun ada beberapa hal yang wajib diketahui dan sebisa mungkin jangan pernah lakukan saat Anda berhutang. Meski sepele, namun hal ini berakibat sangat besar untuk kehidupan akhirat. Alasan itulah Anda tidak boleh meremehkannya. Agar masalah hutang tidak menjadi beban di akhirat, sebaiknya simak 7 hal sepele yang wajib Anda tahu saat berhutang/menghutangi, berikut ini : Takziah dan Shalat Jenazah Buat Anda Mendapatkan Balasan Besar Ini

1.    Tidak mencatat hutang/piutang

Mencatat utang/piutang dapat membantu kita untuk mengingatnya, karena utang piutang itu berat urusannya di akhirat kelak. Maka itu, sebanyak apapun hutang/piutang kita, pastikan untuk mencatatnya ya!
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya..” (QS Al Baqarah 282)

2.    Berniat tidak membayar hutang

Meski hutang kita kecil, pastikan untuk membayarnya, karena berniat tidak membayarnya sama saja kita sudah mencuri. Nah, loh… tidak mau khan kita mendapatkan dosa sebagai pencuri di akhirat kelak?
 "Siapa saja yang berhutang, sedang ia berniat tidak melunasi hutangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI..” (HR Ibnu Majah, hasan shohih)

3.    Merasa tenang dan tidak menyegerakan membayar

Urusan hutang itu sangat berat, maka itu jangan pernah melalaikannya. Jangan merasa tenang, apalagi tidak menyegerakan untuk membayar hutang, karena kelak akan membebani Anda di akhirat.
“Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR.Ibnu Majah,Shohih)

4.    Menunda-nunda pembayaran hutang

Kadangkala seseorang merasa sayang untuk membayar hutang dan memilih untuk menggunakan uangnya untuk keperluan lain. Meski sepele, tapi Anda sama saja sudah berbuat zalim pada seseorang.
"Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kedzaliman..” (HR Bukhari dan Muslim)

5.    Merasa malas dan mempersulit si penagih hutang

Punya hutang, tapi ketika ditagih banyak sekali alasannya untuk menunda atau mengulur-ulur waktu pembayaran. Sifat ini sangat tidak boleh dilakukan karena Allah membencinya.
"Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang..” (HR Ahmad, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

6.    Tidak menceritakan hutangnya kepada keluarga

Meninggal dalam kondisi memiliki hutang itu sangat berat, karena ruhnya tidak akan diterima sebelum hutangnya ada yang melunasi. Untuk itu, selalu ceritakan masalah hutang kepada keluarga/wali/ahli waris.
"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga hutangnya dibayarkan...” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, dan Ibnu Majah)

7.    Berbohong kepada pemberi hutang

Hutang yang bertumpuk kadangkala membuat seseorang mudah untuk berbohong atau memutarbalikkan cerita.
"Sesungguhnya, apabila seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkari..” (HR Bukhari dan Muslim)
Meski sepele, tapi jangan pernah lakukan beberapa hal diatas saat berhutang atau member hutang. Jangan sampai hutang membuat Anda rugi di akhirat, sebaliknya jangan pula gara-gara piutang, lantas saudara Anda harus menderita di akhirat. Bayarlah hutangmu dan tagihlah Piutangmu pada saudaramu. Semoga kita dimudahkan membayar hutang dan semoga keluarga kita terhindar dari perbuatan yang merugikan di akhirat. Aamiin…