Kamis, 03 Oktober 2019

Apa Hubungan Bangsa Bermata Sipit Dengan Akhir Zaman?

Loading...
Pernahkah Anda mendengar tentang hadits Rasulullah tentang hubungan akhir zaman dengan bangsa bermata Sipit? Bagi Anda yang suka mendnegarkan kajian tentang akhir zaman, pastilah Anda sudah tidak asing lagi dengan hadist ini. Hal ini tentu harus kita yakini dan pastinya kita waspadai, apalagi saat ini sudah banyak tanda-tanda akhir zaman yang bias kita temui.
bangsa sipit dan akhir zaman
“Kiamat tidak akan terjadi,” kata Nabi dalam salah satu haditsnya, “sampai kalian memerangi sekolompok orang yang sendalnya terbuat dari rambut, dan memerangi bangsa Turk, yang mana mereka bermata sipit, berwajah kemerah-merahan, berhidung pesek, wajah mereka berbentuk perisai yang bundar.” (HR Bukhari dan Muslim).
Jika saat ini kita sudah mulai mendapati banyaknya terjadi konflik di berbagai Negara, termasuk Indonesia. Pastinya kita mulai bisa menebak-nebak, bangsa manakah yang kelak akan memerangi umat islam menjelang hari kiamat.  Bangsa dengan cirri-ciri bermata sipit, berwajah kemerah-merahan, berhidung pesek dan wajahnya seperti perisai bundar?
Terkait hadits tersebut, Imam Nawawy (Syarh Shahih Muslim, XVIII/38) menyebutkan pendapatnya, bahwa tanda-tanda itu ada pada zamannya. Umat Islam beberapa kali berperang dengan mereka. Pendapat ini menunjukkan bahwa yang dipahami dengan mata sipit di sini adalah bangsa Mongol yang menyerbu umat Islam hingga meruntuhkan Baghdad sampai akhirnya tumbang di pertempuran Ainun Jalut.
Lalu apakah yang disebut “al-Turk” dalam hadits tersebut merujuk kepada  bangsa Turki? 
“Di akhir zaman nanti akan datang suatu kaum yang bernama Qanthura, wajah mereka lebar dan matanya sipit, hingga kaum itu sampai ke daerah tepian sungai lalu para penduduknya pecah menjadi tiga kelompok; satu kelompok pergi mengikuti ekor sapi dan binatang ternak (pergi ke tempat yang jauh dengan membawa binatang ternak mereka untuk bercocok tanam) hingga mereka hancur. Satu kelompok mengambil untuk keamanan mereka (mengajukan atau menerima jaminan keamanan dari bani Qanthura) hingga akhirnya menjadi kafir. Dan satu kelompok melindungi anak dan istri mereka dan berperang melawan musuh (Bani Qanthura) hingga mereka mati sebagai syuhada.” (HR. Abu Dawud)
Bani Qanthura dalam kitab “Mirqāt al-Mafātih” (VIII/3408) karya Tibrizi adalah hamba sahaya Ibrahim yang melahirkan melahirkan anak-anak keturunan seperti Bangsa Turk dan China. Wallahu alam
Ditulis kembali dari https://www.hidayatullah.com