Senin, 04 November 2019

Pikirkan 7 Hal Ini Sebelum Menitipkan Anak Kepada Orang Tua

Loading...
Bagaimana pendapat Anda ketika melihat seorang wanita berumur yang masih kerepotan merawat cucunya? Kasihan, biasa saja atau menganggapnya wajar karena merupakan bukti bahwa dia sayang dan peduli pada cucunya? Menitipkan anak saat ini sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan para orang tua jaman now, alasannya sich beragam dari mulai ingin mengejar karier, merasa tidak nyaman jika menganggur di rumah, hingga ingin membantu keuangan keluarga. Sebenarnya sangatlah wajar jika ada nenek akrab dengan cucunya, namun tentunya bukan karena sebab tugas sebagai “baby sitter”, akan tetapi karena kita hormat dan sayang padanya. 
menitipkan anak kepada orang tua
Untuk itu, sebelum memutuskan untuk menitipkan anak kepada neneknya, pastikan sadari beberapa hal sederhana berikut ini :

1. Menghibur atau membebani orang tua

Tanyakan pada hatimu, menitipkan anak ke orang tua itu bisa menghibur atau justru membebani? Jika  menitipkan anak membuat orang tua senang dan terhibur, maka hal ini wajib dilakukan karena ini bagian dari berbakti pada orang tua.  Tapi sebaliknya jika membebani, membuatnya kelelahan bahkan sakit-sakitan, maka jangan lakukan.

2. Tetap pantau perkembangan anak

Menitipkan anak pada orang tua bukan berarti menghapuskan peran Anda dalam mendidik anak. Pastikan untuk terus memantau perkembangan anak, jika anak jadi tambah nakal atau rusak, maka sudah kewajiban Anda untuk turun tangan meluruskan. Hindari menyalahkan orang tua atas kenakalan/kerusakan anak. 

3. Anak itu amanah Allah kepada orag tua

Anak merupakan amanah yang Allah titipkan kepada para orang tua, amanah yang kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. Bukan neneknya, bukan baby sitternya, tapi Andalah yang kelak akan ditanya tentang amanah yang sudah dititipkan kepada Anda. Jika sedari kecil saja Anda sudah menitipkan anak kepada orag lain, lalu apa yang akan Anda katakan kepada Rabb_mu?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Kalian semua adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin diantara manusia dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga serta anak-anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak adalah pemimpin bagi harta tuannya dan dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Ibu adalah madrasah bagi anakmu

“Al -Ummu madrasah Al-ula, yang artinya Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Bagaimana bisa jadi madrasah kalau setiap harinya Anda tidak pernah ada untuknya? Anak tak hanya membutuhkan uangmu, tapi juga kasih saying dan hadirmu.

5. Tugasmu sebagai anak adalah berbakti kepada orang tua

Ada banyak ayat dan hadits yang menyebutkan tentang perintah berbakti kepada orang tua. Cara berbakti kepada kedua orang tua bisa dilakukan dengan berbuat baik, baik dari segi perkataan (tidak menyakiti), perbuatan (perlakuan baik) maupun harta (mencukupi kebutuhan orang tua). Lalu bagaimana bisa disebut berbuat baik kalau di masa tuanya justru dibebani merawat anak Anda?  
Allah Ta’ala berfirman:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (QS. An Nisa: 36)

6. Pikirkan jika Anda mengalami hal yang sama

Saat menitipkan anak, pernahkah Anda berpikir bagaimana perasaan anakmu? Tidak takutkah Anda jika dia merasa diabaikan, tidak dibutuhkan dan dianggap membebani Anda. Jika itu yang terjadi, tidak takutkah kelak jika di hari tuamu, dia akan melakukan hal yang sama, menitipkan Anda, merasa tidak membutuhkan Anda, menganggap Anda merepotkan dan tidak mau merawat Anda? Naudzubillah… semoga kita dijauhkan dari anak yang durhaka.

7. Anak harus dididik sesuai jamannya

Orang tuamu bisa saja sukses mendidik Anda, tapi belum tentu dia bisa sukses mendidik anak Anda. Bukankah jaman dulu berbeda jauh dengan jaman sekarang? Anak harus dididik sesuai dengan jamannya dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang tuanya sendiri yang pastinya lebih memahami tantangan di jaman now.

Jika terpaksa harus menitipkan anak, maka…

Ada kalanya seseorang berada dalam kondisi sulit sehingga mau tidak mau harus menitipkan anak kepada orang tuanya. Jika itu terjadi, maka perhatikan beberapa hal berikut ini :
Penuhi kebutuhan anak agar tidak membebani orang tua
Jangan menyusahkan orang tua secara fisik maupun financial
Ajarkan anak untuk menghormati dan menyayangi orang tua Anda
Penuhi kebutuhan orang tua sebagai rasa terima kasih Anda karena sudah membantu meringankan Anda dalam menjaga anak-anak
Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk teman-teman semua, mohon maaf jika ada khilaf atas penyampaian artikel diatas.